MY SISTER
Dialah sosok wanita yang terkadang
aku kesal, bertengkar setiap hari tapi sebenarnya sayang, tapi sifat tak mau
kalahnya itu yang sering membuatku kesal, pernah suatu hari ketika aku meminta
ibu buat beliin aku sendal baru, dia minta juga, di beliin lagi sama ibu, aku
minta buat beli buku, dia minta juga, tapi aku kesal giliran aku yang ngikutin
kakaku aku gak di kasih, jadi waktu itu kakaku pengin banget beli baju akhirnya
di ajak tuh dia ke pasar, pas sampe rumah “nih liatin baju baru haha” ledek
kakaku, langsung aku cari ibu,
Aku “ Bu mau beli baju dong yang
kaya kakak ”
Ibu “ Haa nggak boleh ”
Aku “ Tuh kan gitu ibu mah ”
Ibu “ Gitu gimana? ”
Aku “ Iya, giliran aku beli sesuatu
dia minta, ibu kasih ”
Ibu “ Apa coba contohnya?” tanya
ibu,
Aku “ Iya kemarin sendal, terus buku
juga dia ngikutin terus” jawab kesalku
Aku “ Ayo dong bu beliin aku baju
juga yang kaya punya kakak”
Ibu “ Oh kamu minta yang sama kaya
punya kakak?” tanya ibu
Aku “ Iya bu, beliin buat aku yah”
dengan nada melas
Ibu “ Yasudah sekarang kamu coba punya
kakak deh”
Aku langsung bergegas nyari kakak di
kamar langsung aku ambil baju barunya, langsung aku coba, pas udah di coba
sambil masih terpakai tuh baju di badanku, aku menuju ke ibu,
Aku “ Bu nih liat deh”
Ibu “ Kamu yakin de?” sambil tertawa,
kakak juga tertwa dengan bahaknya
Aku “ Iya lah, bagaimana bu?” pas
aku lihat-lihat ko lucu yah, kaya ada yang aneh
Ibu “ Hahaha udah de nggak boleh,
itu daster de, itu baju khusus perempuan”
Aku “ Oh gitu bu” jawabku lemas,
Coba itu, kan pilih kasih, giliran
kakak beli baju sesuatu belinya yang khusus cuma buat dia aja, yang nggak bisa
aku pakai, kan curang.
Dengan berjalannya waktu aku merasa
kangen juga, soalnya ketika dia selesai memakai seragam merah putih dia
langsung pergi ke pesantren, aku nggak tau deh kalau masalah keinginan dia
sendiri atau pilihan dari orangtuaku tapi yang aku lihat sih kayanya memang
kemauannya juga, dia belajar di pesantren al-qur'an, tapi dia sering
pindah-pindah pesantren sampai yang terakhir di purbalingga jateng, sebelumnya
di semarang, entah mungkin karena terlalu jauh makanya dia pindah-pindah terus,
jarang sekali aku bercanda tawa, berntem
sama dia lagi, sampai aku memaksakan diri ikut bapak ketika mau menjenguk
kakaku, yah dialah wanita sholehah yang terus mengikuti apa kata orangtua, dia lah
seorang perempuan yang sangat cerdas, baik hatinya meskipun agak ngeselin, aku
pun salah satu orang yang ngefans sama kakaku sendiri dia hafal al qur'an 30
juz yang memang tak semua orang bisa menghafalnya tapi kakaku bisa. Sampai
orang tuaku pun ikut bangga. Nah bagaimana denganku, aku bingung apa yang bisa
aku kasih, apa yang bias aku lakukan yang bisa membuat orangtuaku bahagia,
betul aku cukup mengikuti apa kata orangtuaku, dan tidak membantah setiap
perkataannya, berusaha maksimal dalam belajar, dan yang pasti jangan sampai
lagi aku bertanya kepada adul ketika ujian kecuali kalau untuk belajar bareng,
apalagi kita sudah saling berjanji satu sama lain untuk bersaing dalam belajar.
No comments:
Post a Comment