Wednesday, June 01, 2016

MY SISTER (BOOK)



MY SISTER
Dialah sosok wanita yang terkadang aku kesal, bertengkar setiap hari tapi sebenarnya sayang, tapi sifat tak mau kalahnya itu yang sering membuatku kesal, pernah suatu hari ketika aku meminta ibu buat beliin aku sendal baru, dia minta juga, di beliin lagi sama ibu, aku minta buat beli buku, dia minta juga, tapi aku kesal giliran aku yang ngikutin kakaku aku gak di kasih, jadi waktu itu kakaku pengin banget beli baju akhirnya di ajak tuh dia ke pasar, pas sampe rumah “nih liatin baju baru haha” ledek kakaku, langsung aku cari ibu,
Aku “ Bu mau beli baju dong yang kaya kakak ”
Ibu “ Haa nggak boleh ”
Aku “ Tuh kan gitu ibu mah ”
Ibu “ Gitu gimana? ”
Aku “ Iya, giliran aku beli sesuatu dia minta, ibu kasih ”
Ibu “ Apa coba contohnya?” tanya ibu,
Aku “ Iya kemarin sendal, terus buku juga dia ngikutin terus” jawab kesalku
Aku “ Ayo dong bu beliin aku baju juga yang kaya punya kakak”
Ibu “ Oh kamu minta yang sama kaya punya kakak?” tanya ibu
Aku “ Iya bu, beliin buat aku yah” dengan nada melas
Ibu “ Yasudah sekarang kamu coba punya kakak deh”
Aku langsung bergegas nyari kakak di kamar langsung aku ambil baju barunya, langsung aku coba, pas udah di coba sambil masih terpakai tuh baju di badanku, aku menuju ke ibu,
Aku “ Bu nih liat deh”
Ibu “ Kamu yakin de?” sambil tertawa, kakak juga tertwa dengan bahaknya
Aku “ Iya lah, bagaimana bu?” pas aku lihat-lihat ko lucu yah, kaya ada yang aneh
Ibu “ Hahaha udah de nggak boleh, itu daster de, itu baju khusus perempuan”
Aku “ Oh gitu bu” jawabku lemas,
Coba itu, kan pilih kasih, giliran kakak beli baju sesuatu belinya yang khusus cuma buat dia aja, yang nggak bisa aku pakai, kan curang.   
Dengan berjalannya waktu aku merasa kangen juga, soalnya ketika dia selesai memakai seragam merah putih dia langsung pergi ke pesantren, aku nggak tau deh kalau masalah keinginan dia sendiri atau pilihan dari orangtuaku tapi yang aku lihat sih kayanya memang kemauannya juga, dia belajar di pesantren al-qur'an, tapi dia sering pindah-pindah pesantren sampai yang terakhir di purbalingga jateng, sebelumnya di semarang, entah mungkin karena terlalu jauh makanya dia pindah-pindah terus,  jarang sekali aku bercanda tawa, berntem sama dia lagi, sampai aku memaksakan diri ikut bapak ketika mau menjenguk kakaku, yah dialah wanita sholehah yang terus mengikuti apa kata orangtua, dia lah seorang perempuan yang sangat cerdas, baik hatinya meskipun agak ngeselin, aku pun salah satu orang yang ngefans sama kakaku sendiri dia hafal al qur'an 30 juz yang memang tak semua orang bisa menghafalnya tapi kakaku bisa. Sampai orang tuaku pun ikut bangga. Nah bagaimana denganku, aku bingung apa yang bisa aku kasih, apa yang bias aku lakukan yang bisa membuat orangtuaku bahagia, betul aku cukup mengikuti apa kata orangtuaku, dan tidak membantah setiap perkataannya, berusaha maksimal dalam belajar, dan yang pasti jangan sampai lagi aku bertanya kepada adul ketika ujian kecuali kalau untuk belajar bareng, apalagi kita sudah saling berjanji satu sama lain untuk bersaing dalam belajar.

No comments:

Post a Comment