Dan setelah saya bilang kalau saya siap, lalu laki-laki gagah itu menimpali jawabanku,
lega " oh iya, bagus kalau begitu"
aku " iya pak, soalnya setelah saya pikir-pikir malah terkadang keyakinan yang terlalu berlebihan tentang dunia khususnya, malah keyakinan yang sangat kuat itu bisa menjadi nafsu, bisa menjadi kesombongan pula, jadi ada dua opsi yang akan saya ajukan kepada bapak, pertama: saya siap pak tapi tujuh tahun lagi pak, kalau bapak tanya kenapa harus tujuh tahun? ya sudah tentu lah saya tidak asal menjawab tujuh saja, alasan saya tujuh tahun lagi soalnya saya sekarang masih kuliah semester 4 pak, insya allah 4 semester lagi saya baru selesai, nah satu tahun lagi, tidak mungkin lah saya tidak tahu terimakasih, saya kuliah di biayai oleh yayasan masa tidak ada rasa tanda terimakasih, maka dari itu saya masih akan lanjut satu tahun lagi, lalu setelah itu pas kemarin saya pulang ke rumah dan saya ngobrol dengan bapak saya, katanya ' kalau bisa kamu lanjut S2 yah, tapi yang jursannya al-qur'an, karena bapak lihat zaman sekarang niat orang membaca al-qur'an sedikit sekali, dan lagi orang-orang banyak yang mulai menyelewengkan arti dari al-qur'an, dan lagi kamu mau belajar apa saja juga ada di al-qur'an tentang hukum, aqidah, sejarah, teknologi dan semuanya yang ada di dunia dan di akhirat ada di dalamnya' dan saya jawab insya allah pak, do'akan saja, setelah itu rasanya kurang kalau hanya belajar al-qur'an saja, apalagi kalau al-qur'an itu kita makan mentah-mentah akan salah tafsir nantinya, maka dari itu saya akan mondok lagi satu tahun, belajar tafsir dan lainnya, dan satu tahun lagi saya akan mencoba lontang lantung mencari apa yang harus saya cari, tapi entah bagaimanapun keadaan perekonomin saya nanti, mapan tau belumnya, saya siap pak. itu untuk opsi pertama pak, dan untuk opsi yang kedua, LAMPU MERAH PAK, kalu memang itu jalan terbaik saya siap pak"
lega " sit jadi begini, saya ini orangnya enggak neko-neko apalagi harus mengekang anak saya agar mencari pasangan yang seperti ini dan itu, saya mah tidak apa-apa mau orangnya bagaimana kalau memang saling suka, tapi asalkan tidak pacaran langsung menikah saja, kalau memang belum bisa ya sudah mending nanti saja, jadi bagaimana?"
aku " ya kalau begitu bagaimana bapak saja"
lega " yah kamu kan sudah tahu jawabannya kan"
aku " baik pak kalau begitu LAMPU MERAH PAK"
lega " ya sudah kamu yang memberi solusi dan kamu juga memilih"
aku " iya pak tidak apa-apa, mungkin ini yang terbaik, eh tapi maaf pak, itu kan rencana saya, tapi kalau Allah menentukan yang lain, misalnya saya dalam jangka tiga atau empat tahun saya sudah siap, saya datang lagi dan bilang saya mau menikahi anak bapak bagaimana?"
lega " oh iya silahkan sit, kalau kamu nanti memang sudah siap dan anak saya belum ada yang mempunyai silahkan datang lagi sit, santai saja"
aku " baik pak!, siap!!, saya akan memperbaiki dan berusaha untuk menjadi apa yang saya harapkan dengan fokus dan sungguh-sungguh."
lalu ibunya pun berbicara "iya jadi begini saja,mending untuk sekarang sudah kamu fokus untuk cita-cita kamu saja, apalagi kan tadi sudah kamu jelaskan apa yang akan kamu lakukan ke depan, jodoh mah gak kemana"
aku " iya bu, terimakasih"
tok ttok ttok ttoook dug dug....
lega " wah sudah waktunya adzan nih ayo kita shalat dulu, itu kamu wudhu di depan rumah saja, kita shalat jama'ah di masjid saja"
aku " iya pak baik"
No comments:
Post a Comment