TUHAN BUTUH MAHAR
Tuhan butuh mahar untuk mengabulkan setiap harapan kita, dan tuhan akan mengabulkan jika mahar itu disertai dengan kesungguhan, sebenarnya tuhan tidak membutuhkan, tapi kita yang sangat membutuhkan karena kita yang mempunyai keinginan. yang tuhan harapkan adalah kesungguhan dan keseriusan kita untuk keinginan itu sehingga tuhan mempertimbangkannya, keinginan itu sebuah kebutuhan atau hanya sekedar nafsu belaka, karena kita semua tahu kalau tuhan hanya memberi apa yang kita butuhkan.
Sering sekali kita berasumsi kalau tuhan tidak mengabulkan do'a kita, karena hasil yang tak pernah di dapatkan sesuai harapan, dan kita yang selalu perhitungan atas usaha.
Pernah suatu waktu, ketika itu pemuda ini ingin sekali berhenti dari pekerjaannya dan pindah dari tempat yang di tinggalinya sekarang dengan beberapa alasan, dan akhirnya pemuda ini bertekad memohon kepad tuhan agar menunjukkan jalan terbaik, agar yang sedang di inginkan itu termasuk jalan yang benar di atas jalan tuhan, bukan jalan yang salah. Mahar yang dia kasih kepada tuhannya adalah sholat yang di rapikan, tahajjud yang terus dilaksanakan, duha yang tak terlupakan, dengan hitungan waktu sekitar 150 hr, atau 5 bulanan lah, dan keinginan yang lain setelah dia keluar adalah sukses dikota pelajar, dia ingin sekali hidup dan besar disana, sampai akhirnya alhamdulillah dia sudah keluar dari pekerjaannya, keinginan pertama telah terkabul akan tetapi dia masih bingung karena harus memulai dari langkah mana, dalam kebingungan itu sekilas terbesit bayangan orang tua, "sepertinya ini adalah petunjuk", lalu pemuda itu pulang menemui ortunya, untuk meminta doanya agar di mudahkan segala urusannya, memang benar adanya ortu adalah sentral dari segala sesuatu, karena sejahat-jahatnya orang tua, merekalah yang akan selalu ada untuk kita.
4 semester yang digeluti hangus tanpa bukti nyata, dia mulai segalanya dari nol, umur yang mulai terpikirkan, cita-cita yang terus mengikuti. Meminum kopi hitam meskipun sudah ditambah gula tak bisa kita buang rasa pahitnya, malah justru pahit itu lah yang membuat rasa kopi menjadi mantep, hampir sempurna. usahanya lahir dan batin tak pernah terlupakan, serta do'a orang tua juga yang mengikutinya, di mulai dengan bismillah dia mulai mendaftar ke beberapa perguruan tinggi, usahanya tak berbohong sampai akhirnya dia masuk ke sebuah universitas dan yang masih belum bisa di tebak adalah ketika sudah dua semester dijalaninya, dia didorong sama temen-temennya untuk menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, dan singkat cerita jadilah dia, yang jadi seharusnya mahasiswa dua semester di atasnya akan tetapi pengalaman dan bergaulnya yang menjadi salah satu alasan mengapa dia sudah didorong untuk maju mencalonkan menjadi ketua. jika kita bilang dia sukses sih belum hanya saja kalau menurut aku sih jalannya sudah jelas, tinggal bagaimana dia tetap istiqomah agar tuhan tidak kecewa.
setidaknya kita tahu bahwa keinginan yang hanya dalam bayangan tak akan terjadi, jika memang keinginan itu adalah jalan yang kita ajukan kepada tuhan tentu harus kita mengambil resikonya, serta usaha dengan sungguh dan berdo'a dengan serius agar tuhan mempertimbangkannya, dan agar TUHAN menerima MAHAR KITA.
Thanks semoga bermanfaat.
By : Aciit, 11.02.17
Kantor
No comments:
Post a Comment